Langsung ke konten utama

Denah Baru (Y)



Harapan memang tak sesuai kenyataan, begitupun dengan membangun rumah di daerah perumahan. Ya, saya cukup terkejut dengan saat melihat rumah yang akan di renovasi beberapa saat lalu. di luar dugaan yang kata abang saya memang seperti denah-denah yang saya buat sebelumnya. Ternyataaaa, jarak pagar dan kamar hanya 2 meter. Mereka membangunnya tak sesuai harapan saya. T.T

Terpaksa saya pun harus memutar otak kembali, membuat denah yang sama dengan denah sebelumnya, tetapi mengalami perubahan yg lumayan signifikan. Ini dikarenakan saya harus membangun tiga kamar untuk sementara. Rumah ini Insya Allah akan ditingkatkan. Nah, posisi dapur yang ada di denah ini akan dijadikan sebagai tangga jika dana untuk meningkatkan rumah cukup. Amiin. Sebagai gantinya kamar di dekat kamar mandi di gunakan sebagai dapur dan ruang makan.

Ruangan di sebelah kamar mandi dengan luas 2x4 meter dapat digunakan sebagai tempat cuci dan jemur pakaian. Ruangan di depan kamar mandi yang berjarak satu meter bisa digunakan sebagai westafel atau tempat pengumpulan baju kotor.

Saya memang sengaja memperbanyak lahan hijau karena mama saya seseorang yang suka sekali bertanam. Melihat lahan yang begitu kecil, saya sempat khawatir bagaimana memindahkan semua koleksi tanaman mama ke sana. --“

Jika ditingkatkan nanti, di atas dapur akan dibuat dak beton yang khusus digunakan sebagai taman buat semua tanaman mama.  (^_^)9

Nah, tanpa banyak kata pengantar lagi, saya posting denah ini. Semoga bisa jadi inspirasi buat semuanya. :)




Keterangan :
A             : Ruang Tamu
B             : Ruang Keluarga + Ruang Makan
C             : Kamar Tidur
D             : Dapur
E              : Kamar Mandi
F              : T. Cuci + Jemur
G             : Teras
H             : Carport

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanggung Jawab Tak Kasat Mata

Dewan Perwakilan Daerah. Waw ! Banyak hal yang ingin saya lakukan seandainya saya menjadi anggota DPD RI. Menurut saya, kursi DPD bukan sebuah kursi biasanya. Bukan hanya kursi yang diperebutkan orang sehingga menjadi prestige . Bukan pula kursi yang dijadikan sebagai ajang pemegang kekuasaan. Ini kursi DPD, jika saya mendudukinya maka saya harus mempersiapkan diri untuk memikul tanggung jawab yang dibebankan di bahu saya. Harapan yang bertumpuk-tumpuk, ada tetapi tidak kasat mata. Secara perlahan semoga yang saya lakukan menjadi kenyataan. Semua impian dan harapan rakyat akan saya pikul selama lima tahun. Malu rasanya jika saya nanti menjadi anggota DPD, tetapi selama lima tahun saya tidak dapat memberikan sumbangsih apa-apa terhadap daerah saya. Oke, sebelumnya saya akan menjelaskan secara singkat tentang DPD. DPD adalah dewan perwakilan daerah yang berkewajiban untuk memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat serta menyerap, menghi...

Insecure

 It just a short conversation with my friend. I upating my WA's state with : Jika kamu bersedih terhadap fakta yang jelas, itu artinya kamu terlalu banyak berharap. Me : Kenapa hati kami (aku,red) jadi sedih ya, kak? Mungkin karena kami terlalu berharap. Kan bisa dikatakan kami tuh su... (??) Suka? Naksir ?  Aku berenti ngomong sambil mikir, iyakah aku suka sama dia? Kayaknya nggak, deh? Naksir? Enggak juga. Apa ya? (Ngelanjutin omongan) Me : lebih tepatnya tertarik kali, kak? Iya tertarik. Setelah ngebahas ini, malah semakin mikir. Iya ya, aku tuh gak suka sama dia. Naksir juga nggak. Terus apa? Tertarik, bisa dibilang nggak juga. Jadi, apa de? Ntahlah, sampai saat ini pun bingung. Tapi, yang paling penting adalah ikhlas ngelepasin. 

Pengalaman dari Cerita Seseorang (part I)

Saya suka sekali mendengar cerita dari orang lain. Ketika orang menganggap kalo itu adalah hal yang berlalu begitu saja, namun bagi saya cerita itu memiliki nilai moral yang penting. Banyak sih ceritanya, berhubung saya ingat cerita ini, maka saya tulis yang ini saja ya. Dulu, sebelum kerja menjadi tenaga honorer, saya bekerja di salah satu perusahaan swasta. Di ruangan saya, yaitu divisi keuangan, terdiri dari 4 orang. Kami seruangan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Beda agama dan keyakinan (masing-masing berbeda), beda suku dan ras juga. Sewaktu bercerita tentang orang tua, Cece Kasir juga cerita sesuatu yang menarik dan menjadi self reminder buat saya, kamu dan mungkin orang lain yang membaca ini. Suatu hari, seorang ibu sibuk di dapur dan membersihkan batok kelapa. Sang anak pun menghampiri. Anak : "Ibu, apa yang sedang Ibu kerjakan?" Ibu : "Ibu mau membuat mangkok dan piring, Nak" Ibu tersebut menjawab pertanyaan anaknya sambil membersihk...