Langsung ke konten utama

Pengalaman dari Cerita Seseorang (part I)

Saya suka sekali mendengar cerita dari orang lain. Ketika orang menganggap kalo itu adalah hal yang berlalu begitu saja, namun bagi saya cerita itu memiliki nilai moral yang penting. Banyak sih ceritanya, berhubung saya ingat cerita ini, maka saya tulis yang ini saja ya.

Dulu, sebelum kerja menjadi tenaga honorer, saya bekerja di salah satu perusahaan swasta. Di ruangan saya, yaitu divisi keuangan, terdiri dari 4 orang. Kami seruangan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Beda agama dan keyakinan (masing-masing berbeda), beda suku dan ras juga.

Sewaktu bercerita tentang orang tua, Cece Kasir juga cerita sesuatu yang menarik dan menjadi self reminder buat saya, kamu dan mungkin orang lain yang membaca ini.


Suatu hari, seorang ibu sibuk di dapur dan membersihkan batok kelapa. Sang anak pun menghampiri.

Anak : "Ibu, apa yang sedang Ibu kerjakan?"

Ibu : "Ibu mau membuat mangkok dan piring, Nak"

Ibu tersebut menjawab pertanyaan anaknya sambil membersihkan batok kelapa dari sabut-sabut kulit kelapa dan masih asyik mengerjakannya.

Anak : "Bukankah kita memiliki mangkok dan piring yang banyak, Bu? Kenapa harus membuat mangkok dna piring yang baru?"

Sang anak terlihat kebingungan.

Ibu : "Ini untuk Nenek. Nenek sudah tua dan lemah. Jika diberikan mangkok dan piring kaca, maka akan banyak piring dan mangkok kita yang pecah."

Anak : "Kalo begitu, aku juga mau membuat piring dan mangkok dari Batok kelapa, Bu"

Sang Anak pun mengambil kelapa lainnya, Ibunya pun terlihat bingung.

Ibu : "Memangnya kamu mau buat untuk Nenek juga?"

Anak : "Tidak, aku akan membuat untuk Ibu. Kalo Ibu sudah tua nanti, aku akan memberikannya"

Sang ibu pun terdiam, memikirkan betapa sedihnya jika saat ia memasuki usia senja anaknya memperlakukannya demikian, setelah itu sang ibu pun berhenti membuat piring dan gelas dari batok kaca.

Catatan buat saya :
* kadang emang kita memperlakukan orang lain kita anggap wajar, tapi betapa sedihnya kita saat tau perasaan orang yang kita perlakukan tadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanggung Jawab Tak Kasat Mata

Dewan Perwakilan Daerah. Waw ! Banyak hal yang ingin saya lakukan seandainya saya menjadi anggota DPD RI. Menurut saya, kursi DPD bukan sebuah kursi biasanya. Bukan hanya kursi yang diperebutkan orang sehingga menjadi prestige . Bukan pula kursi yang dijadikan sebagai ajang pemegang kekuasaan. Ini kursi DPD, jika saya mendudukinya maka saya harus mempersiapkan diri untuk memikul tanggung jawab yang dibebankan di bahu saya. Harapan yang bertumpuk-tumpuk, ada tetapi tidak kasat mata. Secara perlahan semoga yang saya lakukan menjadi kenyataan. Semua impian dan harapan rakyat akan saya pikul selama lima tahun. Malu rasanya jika saya nanti menjadi anggota DPD, tetapi selama lima tahun saya tidak dapat memberikan sumbangsih apa-apa terhadap daerah saya. Oke, sebelumnya saya akan menjelaskan secara singkat tentang DPD. DPD adalah dewan perwakilan daerah yang berkewajiban untuk memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat serta menyerap, menghi

2012 di Kenang, 2013 Harapan

Hari bisa dihitung dengan jari untuk meninggalkan tahun Naga Air, 2012. Tak terasa   11 bulan lebih telah berlalu. Lalu, apa yang kudapat selama setahun ini? Hmm. Banyak. Sebenarnya aku tak punya resolusi bulat akan melaksanakan apa saja dari tahun sebelumnya. Sebagian memang tercapai, tetapi belum sepenuhnya. Salah satu yang ku ingat tercapai yaitu bisa KKN di liburan semester genap. Mengapa? Karena dengan melaksanakan KKN tematik saat liburan, aku berkesempatan untuk lulus lebih cepat, yaitu 3 tahun 8 bulan. Hal ini pasti akan membuat ibuku bangga. * wish I get it fast * Tahun ini menurutku tidak terlalu menyenangkan, setelah resign dari tempat kerja sebelumnya, aku sempat bekerja sebagai staff administrasi di salah satu toko komputer di mall di bulan Januari-Februari. Cuma satu bulan? Iya, karena aku sibuk dan mall ini lumayan jauh dari rumahku, belum lagi masalah akademik kuliah yang harus aku selesaikan. FYI, sejak masuk kuliah, aku sudah kerja part-time . Ya lumayan bua

Friendship

    Ini teman-teman aku waktu SMA. Foto di atas adalah editan Leny Zulfa. Thanx for fotonya, Eren (Leny Zulfa, red ). Emang ada unsur-unsur Harry Potter-nya gitu, karena dia suka sama Harry Potter. Kelihatannya jadi klasik gimana gitu, aku suka banget sama foto ini. Soalnya, di foto ini yang masuk bukan hanya kelas 3 unggul, tapi semua orang yang pernah menginjakkan kaki di kelas unggul angkatanku. Kecuali Yogi, karena ada sesuatu dan lain hal (apa sih de?) . (¬_¬)      Kalo yang ini foto kelas, waktu kita baru masuk kelas 3 tahun 2008 lalu. FYI, foto ini masih ada di perpus SMA Negeri 5 Kota Jambi loh. :) Nice Picture, guys. Dari kiri ke kanan, atas ke bawah : Delima, Widi, Eva, Lia, Nelisa, Angie, Ridho, Icha, Rully, Friska, saya (^_^), Ika, Dina, Windri, Tatiana, Chellin, Lady, Riza, Dewi, Leny, Our Papi Mr. Sudarmono, Tiya', Evy, Gebi, Desti, Silvi, Taufik, Adek, Ardi, Anggiat, Candro, Winda, Ralpi, dan Sasa.      AUTIS itu singkatan dari Anak Unggul Tiga Ipa