Langsung ke konten utama

Posko 06 Tanjung Pauh Km 32 ( I )

Haaaiiiii....
Perkenalkan, ini teman-temanku yg satu posko KKN. Alhamdulillah, ini foto udah selesai kkn. Untuk posting-an pertama ini, Ade mau kenalin teman-teman satu posko dulu, ya. Posko ini terdiri dari 15 mahasiswa, 7 orang dari Ekonomi, 6 orang dari Hukum, 1 dari Pertanian dan 1 dari FKIP.

Oke, tanpa buang-buang waktu lagi ade mau kenalin satu-satu...
(dari kanan ke kiri, atas ke bawah)
1. Junita T, pebisnis (Oriflame area), Fakultas Ekonomi
2. Me.. :). Ade, part timer, Fakultas Ekonomi
3. Hospirene (Opie), miss Tolong Sedikit, Fakultas Hukum
4. Lokayana (Oka), ayuk sekretaris, Fakultas Ekonomi
5. Arrozi (Oji), Ketua Posko 06, mr. Gitu Kan. (peace, Ji), Fakultas Hukum
6. Ayi, Runner Up 1 Emot yg seemart, Fakultas Hukum
7. Ana, Ratu Tidur, Runner Up 2 Emot, Fakultas Hukum
8. Lilis alias Emaak, bendahara sekaligus emak anak posko 06, Fakultas Ekonomi
9. Randi, kalo mau tau belajar kata-kata Cik, rempong, hempina, bebonk, dialah pencetusnya, Fakultas Ekonomi
10.Adi, lebih suka dipanggil Juntak, sok cool, Fakultas Hukum
11. Maulidia, (Lady), miss Emot, Fakultas Ekonomi
12. Deni, miss dapur yg pintar masak, Fakultas Ekonomi
13. Prengki (Ipeng), Pak Ustadz yang seperti anak kecil, Fakultas Hukum
14. Vebrinaldi (Bg Naldi), pernah ke-gap waktu liatin sepatu Leopard-nya Oka, Fakultas Pertanian
15. Last but not least, Bang Agus, makanan akan mengalihkan dunianya, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Oke,  postingan pertama cukup diperkenalan. tunggu postingan selanjutnya yg akan bercerita tentang serunya 45 hari bersama mereka.

See U. :)


Komentar

  1. mna postingn slnjutny
    ;(

    BalasHapus
  2. Ini siapa ya?
    Iya, udah di draft. Insya Allah besok pagi mau di posting. :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanggung Jawab Tak Kasat Mata

Dewan Perwakilan Daerah. Waw ! Banyak hal yang ingin saya lakukan seandainya saya menjadi anggota DPD RI. Menurut saya, kursi DPD bukan sebuah kursi biasanya. Bukan hanya kursi yang diperebutkan orang sehingga menjadi prestige . Bukan pula kursi yang dijadikan sebagai ajang pemegang kekuasaan. Ini kursi DPD, jika saya mendudukinya maka saya harus mempersiapkan diri untuk memikul tanggung jawab yang dibebankan di bahu saya. Harapan yang bertumpuk-tumpuk, ada tetapi tidak kasat mata. Secara perlahan semoga yang saya lakukan menjadi kenyataan. Semua impian dan harapan rakyat akan saya pikul selama lima tahun. Malu rasanya jika saya nanti menjadi anggota DPD, tetapi selama lima tahun saya tidak dapat memberikan sumbangsih apa-apa terhadap daerah saya. Oke, sebelumnya saya akan menjelaskan secara singkat tentang DPD. DPD adalah dewan perwakilan daerah yang berkewajiban untuk memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat serta menyerap, menghi...

Insecure

 It just a short conversation with my friend. I upating my WA's state with : Jika kamu bersedih terhadap fakta yang jelas, itu artinya kamu terlalu banyak berharap. Me : Kenapa hati kami (aku,red) jadi sedih ya, kak? Mungkin karena kami terlalu berharap. Kan bisa dikatakan kami tuh su... (??) Suka? Naksir ?  Aku berenti ngomong sambil mikir, iyakah aku suka sama dia? Kayaknya nggak, deh? Naksir? Enggak juga. Apa ya? (Ngelanjutin omongan) Me : lebih tepatnya tertarik kali, kak? Iya tertarik. Setelah ngebahas ini, malah semakin mikir. Iya ya, aku tuh gak suka sama dia. Naksir juga nggak. Terus apa? Tertarik, bisa dibilang nggak juga. Jadi, apa de? Ntahlah, sampai saat ini pun bingung. Tapi, yang paling penting adalah ikhlas ngelepasin. 

Pengalaman dari Cerita Seseorang (part I)

Saya suka sekali mendengar cerita dari orang lain. Ketika orang menganggap kalo itu adalah hal yang berlalu begitu saja, namun bagi saya cerita itu memiliki nilai moral yang penting. Banyak sih ceritanya, berhubung saya ingat cerita ini, maka saya tulis yang ini saja ya. Dulu, sebelum kerja menjadi tenaga honorer, saya bekerja di salah satu perusahaan swasta. Di ruangan saya, yaitu divisi keuangan, terdiri dari 4 orang. Kami seruangan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Beda agama dan keyakinan (masing-masing berbeda), beda suku dan ras juga. Sewaktu bercerita tentang orang tua, Cece Kasir juga cerita sesuatu yang menarik dan menjadi self reminder buat saya, kamu dan mungkin orang lain yang membaca ini. Suatu hari, seorang ibu sibuk di dapur dan membersihkan batok kelapa. Sang anak pun menghampiri. Anak : "Ibu, apa yang sedang Ibu kerjakan?" Ibu : "Ibu mau membuat mangkok dan piring, Nak" Ibu tersebut menjawab pertanyaan anaknya sambil membersihk...