Mata Telinga Hati
Satu cerita tentang manusia
Coba tuk memahami arti cinta
Benarkah cinta di atas segalanya
Hanyakah itu satu-satunya
Yang menjadi alasan untuk menutup mata tak melihat dunia yang sesungguhnya
Dan menjadi jawaban atas semua tanya
Yang kita harap mampu mewujudkan sebuah akhir bahagia
Buka mata hati telinga
Sesungguhnya masih ada yang lebih penting
Dari sekedar kata cinta
Yang kau inginkan tak selau
Yang kau butuhkan
Mungkin memang yang paling penting
Cobalah untuk membuka mata hati telinga
Adakah kau rasaklan kadang hati dan pikiran
Tak selalu sejalan seperti yang kau harapkan
Tuhan tolong tunjukkan apa yang kan datang
Hikmah dari semua misteri yang tak pernah terpecahkan
Lagu ini aku dengar waktu aku lagi otw ke bandara jam setengah enam pagi. Kaliurang menuju Bandara Adi Sucipto. Yupz, aku lagi di Yogyakarta waktu itu.
Pada mulanya aku mengantuk, tapi Pak Supir taksi yang aku naiki ini memutar radio. Aku nggak tau di radio mana (aku lupa mengunjungi Geranimo FM, stasiun radio yang kukenal lewat novel Chintapuccino). Aku sih pada awalnya cuma mendengar reff-nya aja. Tapi lirik-lirik lagu itu terus terngiang di kepalaku. Sambil menunggu barang yang katanya akan datang jam 6.15 aku menunggu di luar.
Akhirnya aku memutuskan masuk. Udah jam setengah tujuh, mas andri belum datang juga. Sambil check in, aku masih kepikiran buat dengar lagu itu. Menunggu dan menunggu, aku browsing deh tuh lagu. Eh, ketemu. Judulnya Mata, Telinga, Hati.
Terus aku baca liriknya. Waaaahhh, bagus banget. Kalo udah sampai Jambi, aku mau download ini lagu.
Bagaimana hasil menunggu ku? Mas andri nggak datang dan barangnya diputuskan untuk dikirim ke Jambi lewat jasa pengiriman barang. Hhhaaa
Nggak apa-apa deh.
Komentar
Posting Komentar